kumpulan cerita hot , sex , dewasa , panas , mesum , ml , tante girang , janda , abg , mahasiswi , dan cewek bispak , terbaru 2013. 
Cerita sex ini mungkin telah dinatikan banyak pecinta cerita seks yang ada. Sebagai wacana yang memang ditujukan sebagai hiburan mereka yang merasa kesepian mungkin bisa terhibur dengan adanya kisah ini. Cerita yang mengisahkan tentang janda mudah yang agresif penuh nafsu tentu saja sangat menggoda nafsu kita untuk ngentot dengan dirinya. Langsung saja kalian baca dan jangan sampai anda ketinggalan setiap katanya. Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia. Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.
Dengan hanya mengenakan handuk, 
aku mencoba menggoda Varia. Dengan terkejut ia lalu meladeni 
olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia 
mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke 
kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku 
dan ikut masuk ke kamarku.
“Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu..” gertaknya.
“Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.
Aku
 menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh
 jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang 
sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu.
Aku meraih tangannya, Varia 
tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, 
wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih 
banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika 
melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia 
menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.
“Oh.. ennaakk.. terussh..” 
desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. 
Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.
“Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat..” Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.
Dengan semangat, ia terus 
mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta 
kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan 
memaju-mundurkan kepalanya.
“Oh.. aduhh..” teriakku kenikmatan.
Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku.
“Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh..”
Dengan seketika muncratlah air 
maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala 
kontolku, Varia berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa.
Aku merasakan nikmat yang luar 
biasa. Varia tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman 
kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan 
mengulum dan menghisap lidahnya.
Perlahan-lahan kejantananku 
bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Varia melepaskan seluruh 
pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya 
yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa 
menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin 
bengkak.
“Ohh.. Teruss Ted.. Teruss..” desahnya.
Cerita Sex Kuhisap-hisap 
pentilnya yang mengeras, sementara tangan kiriku menelusuri pangkal 
pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah
 pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin 
melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke 
bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, 
kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan 
rumput-hitam yang tidak begitu tebal.
Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.
“Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat..”
Aku terus mempermainkan 
klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup 
bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang 
terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.
“Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh.”
Desis kenikmatan yang keluar 
dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir 
kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.
“Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss..” teriakannya semakin merintih.
Tiba-tiba ia menekankan kepalaku
 ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, 
cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.
“Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot.”
Ternyata Varia mengalami orgasme
 yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak 
menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya. Aku menelan 
semua cairan yang keluar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat.
Varia masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless..
“Oh.. enakk..”
Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Varia.
“Oh.. Variaa.. sayang.. enakk.”
Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Varia yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.
“Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss..”
Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Varia.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.
“Kamu di bawah ya, sayang..” bisiknya penuh nikmat.
Aku hanya pasra. Tanpa 
melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan 
semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Varia dengan hentakan 
pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang 
memeknya.
“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk..” erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
“Oh.. Varia.. terus goyang sayang..” teriakku memancing nafsunya.
Benar saja. Kira-kira 15 menit 
kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya 
bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya 
dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.
“Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh..”
Ternyata Varia telah mencapai 
orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. 
Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin 
menyemburkan sperma.
Kemudian aku membalikkan tubuh 
Varia, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan 
bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.
“Oh.. Varia.. Nikmatnya.. Aku keluuarr..”
Crott.. Crott.. Tttcrott.
Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Varia.
“Oh.. Ted.. kau begitu perkasa.”
Telah lama aku menantikan hal 
ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih 
merasakan kenikmatan karena, Varia memainkan otot kemaluannya untuk 
meremas-remas kontolku.
Cerita sex Kemudian, tanpa 
kukomando, Varia berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena
 cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia 
meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang 
sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Varia terus mengulum 
dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya 
terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan 
keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.
“Ohh.. Varia.. Geli..” desahku lirih.
Namun Varia tidak peduli. Ia 
terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal
 diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina
 varia membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati 
lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah 
aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit 
itu.
“Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh..” desisnya.
Varia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.
“Oh.. Terus.. Sss.” desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.
Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.
“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” aku menyedot kuat lobang vaginanya.
“Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss..”
Cerita Panas - Ia menghentikan 
gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir 
senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa 
tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka 
sekali dan menikmatinya. Kuakui, Varia merupakan wanita yang sangat 
pintar membahagiakan pasangannya.
Varia terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.
“Oh.. Varia.. Teruss.. Teruss..” rintihku menahan sejuta kenikmatan. Varia terus mempercepat gerakan kepalanya.
“Au.. Varia.. Aku.. Keluuarr.. Oh..”
Croott.. Croott.. Croot..
Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara varia seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.
“Terimakasih sayang..” ucapku..
Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.
“Ted.. mungkinkah selamanya kita
 bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin 
perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah 
aku saja yang menerima kepuasan ini.” Aku hanya terdiam.
Sejak saat itu, aku sering 
meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang 
dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap.
 Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku 
tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Varia 
mengulum penisku. Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya 
penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil
 menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas.

